Sistem Tanam Paksa harkat dan martabat Bangsa Indonesia di rendahkan sampai menjadi perkakas bangsa Asing dalam usaha penjajah asing untuk mengisi kasnya.
Keadaan rakyat sudah tentu kacau, sawah dikurangi untuk keperluan tanam paksa, rakyat dipaksa bekerja dimana-mana, kadang-kadang harus bekerja di kebun yang letaknya sampai 45 kilometer dari desanya. Kerja rodi dilaksanakan, pajak tanah harus dibayar, di pasar di peras oleh orang asing yang memborong pasar-pasar itu. Ditambah lagi para pegawai pemerintah kolonial Belanda ikut-ikutan memeras rakyat.
Demikianlah nasib rakyat Indonesia yang di jajah Belanda. Akibat program-program Belanda yang ingin menambah kas keuangan mereka rakyat menjadi sengsara, kelaparan merajalela, bahkan sampai menimbulkan kelaparan yang berujung kematian.
Keadaan ini menimbulkan reaksi yang keras sampai di negeri Belanda. Mereka berpendapat bahwa sistem tanam paksa dihapuskan dan diganti keikutsertaan pihak swasta Belanda untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Sistem tanam paksa kemudia secara berangsur-angsur dihapuskan tahun 1861, 1866, 1890, dan 1916. Inilah akhir penderitaan era sistem tanam paksa di Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar