Senin, 10 September 2012

Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Penderitaan yang dialami bangsa Indonesia selama penjajahan telah menimbulkan kesadaran bahwa hanya dengan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia dapat memerdekakan diri dari penjajah. Perjuangan bangsa Indonesia dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat untuk mengusir penjajah, baik dari kaum ulama, pelajar, dan mahasiswa. Persiapan Kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan usaha yang gigih dan semangat tinggi. Tokoh-tokoh penting berusaha keras dalam mempersiapkan kemerdekaan dan merumuskan dasar negara. Marilah kita teladani sikap dan semangat dari para tokoh pejuang kita. Kalian sebagai generasi bangsa ikut ambil bagian dalam perjuangan bangsa untuk membebaskan diri dari kebodohan. Tugas kalian untuk mengisi kemerdekaan dengan sikap dan semangat rajin belajar.

A. Kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik

Image:pessssawaat.jpgPerang Pasifik disebut juga Perang Asia Timur Raya. Perang ini terjadi antara Jepang dengan Sekutu (yang termasuk Tiongkok, Amerika Serikat, Britania Raya, Filipina, Belanda, dan Selandia Baru). Dalam Perang Pasifik, Pulau Saipan jatuh ke tangan pasukan Amerika Serikat. Keadaan ini terjadi pada bulan Juni 1944. Jatuhnya
Pulau Saipan menyebabkan posisi Jepang semakin terancam, karena di berbagai wilayah peperangan Jepang selalu menemui kekalahan. Oleh karena itu, pada tanggal 9 September 1944 Perdana Menteri Koiso memberi janji kemerdekaan kepada rakyat Indonesia. Hal ini dilakukan untuk menarik simpati rakyat Indonesia.

B. Masa Persiapan Kemerdekaan

Image:INDONESIA QUW2.jpgTentara Jepang pada masa Perang Pasifik semakin terdesak dan mengalami kekalahan. Pasukan Jepang yang berada di Indonesia bersiap-siap mempertahankan diri. Selama masa pemerintahan Jepang di Indonesia, pada tahun 1942–1945 Indonesia dibagi dalam dua wilayah kekuasaan. Dua wilayah kekuasaan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Wilayah komando angkatan laut yang berpusat di Makassar, meliputi Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya. 2. Wilayah komando angkatan darat yang berpusat di Jakarta, meliputi Jawa, Madura, Sumatra, dan Malaya. Pusat komando untuk seluruh kawasan Asia Tenggara terdapat di Dallat (Vietnam).
Setelah Sekutu berhasil menguasai Pulau Irian dan Pulau Morotai di Kepulauan Maluku, maka tanggal 20 Oktober Jenderal Douglas Mac Arthur menyerbu Kepulauan Leyte (Filipina), dan tanggal 25 Oktober Jenderal Douglas Mac Arthur mendarat di Pulau Leyte. Bulan Februari 1945 pasukan Sekutu berhasil merebut Pulau Iwo Lima di Jepang. Sejak saat itu kekuatan tentara Jepang semakin lemah. Untuk menarik simpati rakyat Indonesia, Jepang mengizinkan Indonesia untuk mengibarkan bendera Merah Putih di samping bendera Jepang. Lagu kebangsaan Indonesia Raya boleh dikumandangkan setelah lagu Kebangsaan Jepang Kimigayo.

C. Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Menjelang akhir PD II, Jepang mengalami banyak kekalahan. Pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 kota Hirosima dan Nagasaki dibom oleh Sekutu. Pada tanggal 11 Agustus 1945, Jepang memberikan janji kemerdekaan yang disampaikan kepada tiga orang pemimpin Indonesia, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Dr. Rajiman Wedyodiningrat. Ketiganya diminta mempersiapkan kemerdekaan. Dengan janji ini Jepang berharap, rakyat Indonesia mau membantu Jepang yang semakin terdesak dan mengalami kekalahan di mana-mana. Dalam situasi yang semakin kritis, pada tanggal 1 Maret 1945 Jepang mengumumkan tiga tindakan sebagai berikut. 1. Membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosakai. 2. Mempersiapkan lembaga latihan nasional (Kenkuko Gakuin) yang melatih dan mendidik pemimpin negara yang baru. 3. Memperluas pembicaraan tentang kemerdekaan Indonesia. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia diketuai oleh Dr. Rajiman Wedyodiningrat dan didampingi dua orang wakil yaitu Icibangase dan R.P. Soeroso. Tugas pokok BPUPKI ialah menyiapkan organisasi pemerintahan yang akan menerima kemerdekaan dari pemerintahan Jepang. Pada tanggal 28 Mei 1945 diadakan upacara pembukaan BPUPKI di Jalan Pejambon Jakarta atau tepatnya di Gedung Cuo Sangi In. Dalam upacara tersebut Jepang diwakili oleh Jendral Itagaki dan Nagano. BPUPKI menggelar sidang pertama pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1995 yang menyepakati bentuk negara republik dengan kepala negara dan kepala pemerintahan dijabat oleh seorang presiden. Dalam rapat ini juga dibahas dasar negara republik Indonesia serta mengenai pembentukan sebuah panitia yang disebut Panitia Sembilan. Adapun anggota panitia sembilan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Ir. Soekarno (ketua) 2. Drs. Mohammad Hatta (wakil ketua) 3. Mr. Ahmad Soebarjo 4. Abdul Kahar Muzakir 5. Abikusno Cokrosuyoso 6. K.H. Wahid Hasyim 7. Mohammad Yamin 8. Mr. A.A. Maramis 9. Haji Agus Salim
Image:ScM.jpg
Sebelum janjinya terpenuhi, pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Berita kekalahan Jepang tersebut masih dirahasiakan. Tetapi salah seorang pemuda Indonesia yaitu Sutan Syahrir mendengar lewat siaran radio luar negeri. Akhirnya pada tanggal 15 Agustus golongan pemuda yang terdiri dari Wikana, Sutan Syahrir, Darwis dan lain-lain mendesak Bung Karno untuk segera mengumumkan kemerdekaan Indonesia. Hal ini ditolak oleh para golongan tua dengan alasan harus dibicarakan dalam sidang PPKI.

0 komentar: